JANGAN ABAIKAN TOILET UMUM

LOWINA MINDASARI BR. GINTING / 07 09 03381

 

Yogyakarta (20/6), pukul 20.00 WIB, sepanjang jalan malioboro Km 0 dikerumuni banyak orang yang berlalu-lalang. Banyak aktivitas yang dikerjakan, baik yang menikmati acara di Monumen Serangan 1 Maret 1949 maupun yang hanya sekedar berfoto-foto atau berkumpul. Malam ini lebih ramai bila dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya.

Padatnya pengunjung malam itu juga berdampak terhadap toilet umum. Di Jalan Malioboro Km 0, tepatnya di depan Kantor Pos terdapat toilet umum. Semakin banyak pengunjung yang datang, semakin banyak pula pengguna toilet umum tersebut. Adanya toilet umum merupakan salah satu kebutuhan yang penting di daerah yang banyak dikunjungi.

     

 

Menurut Bapak Gito (53 Tahun) toilet di depan kantor pos ini beroprasi mulai dari pukul 09.00 – 24.00 WIB. Pak Gito adalah penjaga toilet umum ini. “Penjaga toilet ini terbagi dua, penjaga pertama mulai dari jam 09.00 – 17.00 WIB, dan penjaga selanjutnya mulai dari 17.00 – 24.00 WIB. Biasanya sampai acara selesai kalau ada acara disini” lanjut pak Gito menjelaskan.

Sebagai penjaga toilet umum ini, banyak pengalaman yang dialami oleh pak Gito. Banyak dari pengguna toilet yang membuang sampah tidak pada tempatnya, akibatnya tidak jarang saluran pembuangannya sumbat.

 

Tidak hanya pak Gito, banyak pengguna yang juga mengeluhkan kebersihan toilet umum ini. Seperti yang dikeluhkan oleh mbak Yani (27 Tahun) seorang pendatang dari Palembang. Menurutnya toilet umum ini tidak terlalu bersih. Lantainya becek, banyak punting rokok yang berserakan. “ Kurang bersih, apalagi westaflenya rusak, enggak bisa digunakan, tapi airnya bersih dan enggak bau seperti toilet umum lainnya” jawabnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Jonatan (18 Tahun) seorang mahasiswa. Menurutnya toilet ini agak baud an becek

Pengguna toilet ini biasanya akan diminta biaya suka rela, dimana uang tersebut akan digunakan untuk kebersihan dan perawatan toilet umum ini. Menurut pak Gito, dalam semalam bisa mengumpulkan sekitar Rp. 50.000/malam untuk malam biasa sedangkan untuk malam minggu atau hari besar bisa terkumpul sekitar Rp. 100.000/malam.

Menurut Jonatan (18 tahun), keberadaan toilet umum ini sangat penting. Dengan adanya toilet umum ini pengunjung tidak perlu jauh-jauh mencari toilet. Toilet ini sudah lebih baik dibandingkan toilet umum lainnya. meenurut mbak Yani yang perlu dibenahi adalah memperbaiki westafle dan diperhatikan kebersihannya.

Berikut ini adalah hasil rekaman dengan beberapa penggun toilet umum.

 Wawancara dengan Pak Gito (Penjaga toilet umum) :

 

Lestarikan Nilai Luhur Perjuangan Pahlawan Indonesia

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Lestarikan Nilai Luhur Perjuangan Pahlawan Indonesia

Oleh I Gede Titah Pratyaksa

090903696.

Murah, meriah, bermanfaat.

Tiga hal di atas bisa kita peroleh jika berkunjung ke salah satu museum yang terletak di titik nol kilometer Kota Yogyakarta ini. Menarik bukan? Di Museum Vredeburg, anda bisa merasakan kentalnya nilai-nilai perjuangan pahlawan bangsa Indonesia ketika masa penjajahan Belanda. Selain tarif masuknya yang murah meriah, anda juga akan disuguhi beberapa fasilitas menarik. Wawasan kita akan sejarah bangsa Indonesia pun sudah pasti akan bertambah setelah mengelilingi museum.

Benteng sederhana

Awalnya Museum Benteng Vredeburg merupakan sebuah benteng yang dibangun dengan keadaan yang masih sangat sederhana. Temboknya pun terbuat dari tanah yang diperkuat dengan tiang-tiang penyangga dari kayu pohon kelapa dan aren. Sedangkan bangunan di dalamnya terdiri atas bambu dan kayu, bahkan atapnya hanyalah berhiaskan ilalang. Museum ini dibangun dengan bentuk bujursangkar, yang dikeempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut seleka atau bastion.

Seiring berjalannya waktu, kini benteng yang awalnya dimiliki oleh Belanda ini telah menjadi milik RI pada tahun 1945 – 1977. Sebelumnya pada tahun 1948 sempat diambil alih sementara oleh Belanda pada waktu agresi Belanda ke II, dan kemudian setelah adanya Serangan Umum 1 Maret 1949, benteng ini berada di bawah pengelolaan APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia).

Selanjutnya, pada tahun 1992 – sampai sekarang, berdasarkan SK Mendikbud RI Prof Dr Fuad Hasan No. 0475/0/1992 tanggal 23 November 1992, secara resmi Benteng Vredeburg menjadi museum khusus perjuangan nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Museum klasik ini menempati tanah seluas 22.480 m2, sedangkan luas bangunan yang ada di kompleks benteng vredeburg adalah 8. 483 m2.

Tarif Murah Meriah

Dengan latar belakang sejarah yang sarat akan nilai-nilai perjuangan pahlawan, keberadaan Museum Benteng Vredeburg mempunyai makna yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Apalagi didukung dengan tarif masuk yang murah meriah, anda akan mendapatkan pelajaran yang tak ternilai harganya. Adapun tarifnya yakni untuk anak-anak Rp 1000,-/orang, dewasa Rp 2000,-/orang, wisatawan mancanegara dewasa dan anak-anak hanya Rp 10000,-/orang.

Di museum ini, anda bisa melihat berbagai macam jenis peninggalan bersejarah yang ditinggalkan oleh Belanda, salah satunya adalah koleksi realia. Koleksi ini merupakan koleksi benda (material) yang benar-benar nyata bukan tiruan dan berperan langsung dalam suatu proses terjadinya peristiwa sejarah. Misalnya peralatan rumah tangga, senjata, naskah, pakaian, dan peralatan dapur.

Terdapat pula koleksi foto, replika, lukisan dan atau benda hasil visualisasi lainnya. Jika anda ingin lebih jauh menyaksikan bagaimana proses terbentuknya Negara Indonesia, anda bisa berkeliling di empat minirama, di mana secara keseluruhan minirama tersebut menampilkan perang diponegoro (diorama 1), peristiwa proklamasi atau awal kemerdekaan sampai dengan  Agresi Militer (diorama 2), terjadinya perjanjian Renville sampai dengan pengakuan  kedaulatan RIS (diorama 3), dan peristiwa sejarah  periode  Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai Masa Orde Baru (diorama 4).

Selain tempatnya yang selalu dirawat dan dibersihkan, di Museum Benteng Vredeburg terdapat berbagai fasilitas yang menarik, mulai dari free hotspot, toilet, patung patung pejuang yang ditempatkan di beberapa titik di dalam museum serta tempat duduk bagi anda yang telah lelah setelah berkeliling melihat isi museum.

Bagi anda yang akan menggelar acara formal, di sini juga disediakan ruangan, seperti ruang rapat, seminar, ceramah/diskusi, lokakarya, pameran (seni, budaya dan ilmu pengetahuan), serta ruang audio visual (untuk rombongan). Bagi umat muslim, museum menyediakan mushola untuk beribadah, lengkap dengan kantin serta guest house.

Ingin membaca? Jangan khawatir, museum Benteng Vredeburg juga menyediakan perpustakaan yang berisi bermacam-macam buku dari berbagai disiplin ilmu. Ditambah lagi dengan adanya wisata sepeda ontel dan souvenir khas Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tentu akan semakin melengkapi kepuasan anda selama menikmati isi museum.

Pameran Keliling

Sebagai bentuk kepeduliannya kepada sejarah Indonesia, Museum Benteng Vredeburg sering mengadakan berbagai kegiatan, diantaranya pameran keliling di Yogyakarta baik itu ke daerah Sleman, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta.

Ada juga pameran khusus, yang mana Museum Benteng Vredeburg bekerja sama dengan museum sejarah di Indonesia berkeliling hingga ke seluruh wilayah di Indonesia. Menurut Humas Museum Benteng Vredeburg, Muri Kurniawati, baik pameran keliling sering diadakan, dan pameran khusus rutin diadakan tiap setahun sekali.

”Adapun tujuan pameran ini tak lain adalah memperkenalkan dan mengingatkan kembali sejarah Indonesia yang adiluhung kepada masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Menurut Muri, pada tahun 2011, pihaknya telah melakukan revitalisasi museum, diantaranya renovasi diorama 1 dan diorama 2, penataan kembali taman-tamannya, penambahan tempat duduk dan penambahan patung-patung para pejuang  di dalam museum, serta penambahan koleksi museum. Kini, pada tahun 2012, pihaknya melakukan renovasi terhadap diorama 3.

Jika anda tertarik untuk mengunjungi Museum Benteng Vredeburg, anda bisa mengunjunginya dari hari selasa hingga minggu jam 08.00 WIB – 16.00 WIB, sedangkan pada hari libur nasional museum ini tetap dibuka untuk umum. Khusus untuk hari senin museum ini ditutup karena pihak museum melakukan konservasi rutin.

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO

         PRIHARTANTO DWI SAPUTRA

         090903698

   Koridor jalan merupakan suatu lorong ataupun penggal jalan yang menghubungkan satu kawasan dengan    kawasan lain dan menpunyai batasan fisik satu lapis bangunan dari jalan. Dalam koridor jalan terdapat jalur pejalan kaki atau pedestrian yang terletak disisi kanan dan kiri jala nyang berfungsi sebagai jalur untuk berjalan kaki. Jalur pejalan kaki atau pedestrian ways tidak bisa lepas dari karakteristik aktifitas atau fungsi guna lahan dan bangunan yang ada di atasnya serta faktor kelengkapan dan kondisi elemen–elemen pendukung (street furniture).

      Koridor Jalan Malioboro merupakan salah satu koridor jalan penunjang kehidupan sosial dan ekonomi di Kota Yogyakarta. Kondisi ini ditandai dengan mobilitas dan aktifitas yang cukup tinggi dilihat dari adanya bermacam–macam aktifitas atau kegiatan di koridor Jalan Malioboro. Aktivitas yang terdapat di koridor jalan ini meliputi: perkantoran, perdagangan dan jasa, wisata serta sosial budaya. Jalur pejalan kaki yang pada awalnya sangat harmonis dengan para pejalan kaki beserta fasilitas-fasilitasnya kini telah banyak berubah. Fasilitas yang ada seperti tempat duduk saat ini digunakan sebagai sarana berdagang bagi PKL. Lebar trotoar di dalam arcade umumnya 11 tegel (3.3 meter) dengan adanya pedagang kaki lima yang menempati trotoar maka jalur pejalan kaki menjadi 5 tegel (1.5 meter).

     Permasalahan muncul seiring berkembangnya waktu, koridor jalan yang semula selaras dengan budaya dan tampak asri dengan rimbunan pohon di tepi jalan menjadi sulit ditemui. Koridor jalan yang pada awalnya sangat harmonis dengan para pejalan kaki beserta fasilitas-fasilitasnya ini kini telah banyak beralihfungsi di mana fasilitas yang ada seperti tempat duduk yang ada saat ini digunakan sebagai sarana berdagang bagi PKL dan lahan parkir kendaraan bermotor.

       Koridor Jalan Malioboro pada awalnya adalah komersial area dengan konsep walking area dengan menitikberatkan pejalan kaki sebagai sasaran konsep.Namun pada akhirnya konsep komersial yang lebih dominan sehingga menyebabkan kenyamanan pejalan kaki berkurang diakibatkan oleh aktifitas koridor Jalan Malioboro yang cukup padat, parkir-parkir liar yang menempati trotoar yang ada di koridor Jalan Malioboro dan penggunaan trotoar sebagai lahan perdagangan pedagang kaki lima, selain itu juga kurangnya fasilitas–fasilitas pendukung bagi pejalan kaki seperti tempat duduk untuk istirahat, toilet, papan petunjuk di koridor Jalan Malioboro. Menyebabkan berkurangnya intensitas kenyamanan pejalan kaki di koridor Jalan Malioboro.(*)

Mengapa Tidak ke Perpustakaan Umum?

Nama: Sinta Dwi M.

No.Mahasiswa: 080903497

Mengapa layak dikunjungi?

Perpustakaan Umum di Yogyakarta kini lebih atraktif dan “wajib” untuk dikunjungi.  Dari sekian banyak pusat pelayanan yang ada, dua perpustakaan terdekat di Yogyakarta adalah di Jogja Library Center (JLC) di Malioboro dan Perpustakaan Kota Yogyakarta di kawasan Kotabaru.  Keduanya mengalami renovasi cukup banyak baik dari segi koleksi maupun pelayanannya.  Seperti dilihat di gambar, salah satu daya tarik dari JLC adalah koleksi langka yang mereka miliki, misalnya salinan Rijksblad (Undang-Undang) bertahun 1928

Koleksi Rijksblad bertahun 1928

Selain itu, jika kita ingin mencari arsip koran-koran lama, di JLC juga menyediakan berbagai koleksi koran dari pra kemerdekaan hingga yang terbaru.  Tentu saja untuk koleksi arsip seperti ini tidak dimungkinkan untuk dipinjam.

Arsip Koran Kompas dari era 90an

Tempat yang lebih kondusif dan ber-AC mendukung para pengunjungnya untuk membaca koleksi dengan lebih tenang dan santai.  Para petugas yang menjaga perpustakaan pun cukup informatif dan bersahabat.

Suasana Jogja Library Center

Perpustakaan: Minat baca yang menurun?

Beberapa selentingan sering terdengar tentang minat baca masyarakat (Indonesia) yang menurun. Tapi berdasarkan data-data dan pengamatan penulis, cukup banyak kok peminjam dan pengunjung yang memanfaatkan pelayanan perpustakaan, misalnya yang tercantum di dalam infografik di bawah ini:

Data yang tertera di atas dapat menunjukkan bahwa mahasiswa masih menjadi pengguna terbanyak, diikuti oleh pelajar dan umum.  Mungkin dikarenakan kewajiban akademis seperti thesis, skripsi, atau penelitian.  Namun sepanjang penulis melihat dan mengamati dua perpustakaan umum di atas, tidak sedikit pelajar SD, SMP, SMA yang berkunjung untuk sekedar mencari bacaan ringan dan mengisi waktu luang mereka di perpustakaan.  Beberapa testimoni mereka dapat dilihat di video singkat di bawah ini:

Yang baru: E-Library

Tidak banyak yang tahu bahwa perpustakaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki jaringan dengan institusi pendidikan tinggi untuk melayani mahasiswa secara lebih terpadu.  Panduan lengkapnya dapat dilihat di sini.  Berdasarkan wawancara penulis dengan Kepala BPAD DIY, akses E-Library ini dapat membantu mahasiswa untuk mencari koleksi buku-buku dengan lebih praktis.  Memang situs ini masih sederhana dan minim update, tapi sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan untuk perpustakaan umum kita.  Jadi, kapan ke perpustakaan?

Alamat Jogja Library Center:

Jl. Malioboro 175 Nomor Telepon: 0274- 512473

Alamat Perpustakaan Pemerintah Kota Yogyakarta:

Alamat : Jalan Suroto No.9 Kotabaru Yogyakarta Telepon :  0274-511314

Masih kebingungan? silakan lihat di peta ini:

Kerusakan Jalan Raya Babarsari

Felicia Rachel M

0809 03597

 

Tragis memang, di kala padatnya penduduk  di suatu daerah yang sangat membutuhkan fasilitas jalan raya untuk sarana transportasi untuk mendukung aktivitas sehari-hari, harus menikmati jalan raya yang rusak dan berlubang. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan dan  memungkinkan mereka mengalami kecelakaan.

Hal ini banyak terjadi pada setiap jalan di suatu daerah, salah satunya yang saya temui di jalan Babarsari, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jalanan di sekitar Babarsari dirasakan sangat membahayakan pengguna jalan raya yang setiap hari melintas di sekitar jalan tersebut. Ketidaknyamanan tersebut dirasakan masyarakat pengguna jalan Babarsari sejak lama dan belum ada penanganannya sampai sekarang.

Hal ini sangat memprihatinkan, dimana masyarakat menginginkan jalanan sebagai fasilitas umum yang nyaman namun hal ini sepertinya kurang mendapat perhatian dari pihak pemerintah setempat untuk segera memperbaiki atau mengaspal kembali jalan tersebut. Padahal kawasan Babarsari sekarang merupakan kawasan ramai karena terdapat beberapa Universitas dan menjamurnya pedagang dan juga ruko-ruko.

Dengan keadaan jalan raya yang tidak layak seperti ini tentunya banyak harapan dari masyarakat setempat agar jalan raya Babarsari dapat segera diperbaiki guna menunjang aktivitas dan menimbulkan kenyamanan bagi pengguna jalan raya.

Tak gendong Bersama Trans Jogja

Nama : Yulius Reza Sukamdani

NIM : 08 09 03447

 

“Tak gendong,  kemana-mana” inilah sepenggal syair lagu oleh almarhum Mbah Surip. Lagu ini bercerita tentang bagaimana sang penyanyi ingin mencoba memanjakan para pendengarnya untuk kemudian seolah-olah diajak berkeliling dunia. Kali ini bukan berkeliling dunia, tetapi cukup berkeliling di  Kota Gudeg Yogyakarta menggunakan kendaraan umum berwarna hijau dan kuning yang cukup bersahabat baik dengan warga setempat maupun wisatawan-wisatawan yang ada, ya inilah dia salah satu kendaraan umum yang ada di Jogja, si Traja atau “Trans Jogja”.

Si Traja (Trans Jogja)

Oleh Dinas Perhubungan, Trans Jogja mulai beroperasi pada tahun awal bulan Maret 2008. Adapun jaringan trayek dan halte nya dapat dilihat pada peta berikut :

Map Trayek & Halte

Jaringan Trayek & Halte si Traja (Trans Jogja)

Cukup dengan merogoh kocek sebesar Rp. 3.000,- kita sudah bisa menikmati fasilitas umum ini. Dapat dilihat pada peta diatas, hampir sebagian besar lokasi-lokasi yang paling diminati para wisatawan lokal maupun asing, seperti Candi Prambanan, Malioboro hingga terminal-terminal umum ketika para wisatawan luar Jogja ingin mencari kendaraan untuk pulang.

Akibat terjangkaunya harga yang ditawarkan dan berbagai fasilitas pendukung lainnya, Trans Jogja selalu dipadati oleh para penumpangny, lihat saja beberapa foto dokumentasi berikut :

Salah satu penjaga shelter yang sedang menghitung uang dari pembayaran tarif Trans Jogja

Keramian di Shelter Trans Jogja

Anak-anak Liburan memenuhi Shelter Trans Jogja

Tentunya dalam musim liburan penumpang akan semakin bertambah, karena jumlah wisatawan di Jogja sendiri pada musim liburan meningkat. Para petugas Shelter dan petugas didalam Trans Jogja tersebut juga melakukan tugasnya dengan baik. Hal ini bisa kita lihat salah satunya para petugas biasanya menggunakan baju batik dan dengan sikapnya yang ramah melayani para penumpang Trans Jogja.

Jadi tunggu apalagi, Traja siap menggendong para wisatawan untuk mengelilingi kota Jogja yang memiliki cukup banyak lokasi wisatanya.

TOILET UMUM

Erika Damayanti (050902882)

Indonesia sebagai Negara yang padat penduduknya, menjadikan Negara ini sebagai pusat berbagai kegiatan, mulai dari pendidikan, perdagangan, perkantoran, dan lain sebagainya. Dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan, dapat dikatakan nyaris tidak pernah berhenti dari berbagai aktivitas. Melihat dari fungsinya, banyak sekali fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat. Fasilitas umum adalah segala sarana dan prasarana yang ada dilingkungan umum yang dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fasilitas umum itu banyak macamnya, diantaranya tempat ibadah, telepon umum, rumah sakit, jalan raya, tempat rekreasi, kendaraan umum,pasar, fasilitas olahraga dan sebagainya.

Satu dari sekian banyak fasilitas umum yang mempunyai peranan dan kegunaannya masing-masind dan yang akan ditinjau kali ini adalah toilet umum. Setiap gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat pariwisata juga bangunan dengan fasilitas untuk umum lainnya pasti memiliki toilet. Namun, tak seperti area lobi atau ruang tamu, toilet masih sering diabaikan kebersihannya. Padahal, kebersihan toilet termasuk salah satu yang paling diingat orang ketika berkunjung ke suatu tempat. Sayangnya, kesadaran untuk menjaga kebersihan toilet, apalagi toilet umum, masih sangat rendah.

Berikut ini yang termasuk dalm standarisasi toilet umum yang baik, seperti yang dilansir dari situs Kementrian Pekerjaan Umum (PU), meliputi :

  • Persyaratan Ruang : Ruang untuk buang air besar (WC) P = 80-90 cm, L = 150-160 cm, T = 220-240 cm dan Ruang untuk buang air kecil (Urinoir)
    L = 70-80 cm, T = 40-45 cm
  • Sirkulasi Udara : Mempunyai kelembaban 40 – 50 %, dengan taraf pergantian udara yang baik yaitu mencapai angka 15 air-change per jam (dengan suhu normal toilet 20-27 derajat celcius)
  • Pencahayaan : Sistem pencahayaan toilet umum dapat menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Iluminasi standar 100 – 200 lux.
  • Konstruksi Bangunan :
  1. Lantai, kemiringan minimum lantai 1 % dari panjang atau lebar lantai.
  2. Dinding, ubin keramik yang dipasang sebagai pelapis dinding, gysum tahan air atau bata dengan lapisan tahan air.
  3. Langit-langit, terbuat dari lembaran yang cukup kaku dan rangka yang kuat sehingga memudahkan perawatan dan tidak kotor.

Berikut adalah gambar toilet yang berkualitas, yang bersih, dan peduli kesehatan. Ini adalah toilet yang ada di kampus saya, hehehe

Di gambar yang ada di atas, kita dapat melihat gambar toilet yang bersih, tetapi pada umumnya, fakta yang sering didapati tidak semua toilet memenuhi standarisasi toilet sehat dan higienis. Melihat situasi toilet yang kadang tidak bersih, membuat masyarakat yang menggunakan toilet merasa tidak nyaman, sebut saja tempat keramaian seperti pasar yang memang dominan terkesan jorok dan tidak terlalu bersih, karena terlalu sering terdapat toilet yang tidak terawat, masyarakat menjadi beranggapan bahwa, toilet kotor adalah hal biasa yang harus dimaklumi karena jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak. Sungguh memprihatinkan bukan??

Inilah fakta yang ditemukan terkait dengan toilet yang kurang sehat dan tidak terawat

Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan sejumlah dana untuk pembuatan toilet yang bersih dan sehat. Tetapi terkadang kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan pun membuat program pemerintah untuk toilet bersih tidak berjalan maksimal. Seperti yang telah dilansir dari http://www.rimanews.com bahwa Kurangnya kesadaran masyarakat untuk turut menjaga kebersihan toilet membuat Indonesia menduduki posisi ke-12 dari sekitar 18 negara di Asia yang memiliki kualitas toilet yang buruk. Kualitas buruk toilet di Indonesia ini tentu berimbas pada citra buruk negara Indonesia.

Sebenarnya gerakan toilet bersih dan higienis sudah digembar-gemborkan sejak 10 tahun lalu. Tepatnya sejak 2001, WTO (World Toilet Organization) mencanangkan setiap tanggal 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia. Andaikan gerakan ini juga gencar dicanangkan di Indonesia, bukan tak mungkin sedikit demi sedikit kondisi toilet di Indonesia yang memprihatinkan dapat diperbaiki.

Referensi :

http://pustaka.pu.go.id/new/artikel-detail.asp?id=1

http://www.rimanews.com/read/20111018/43986/toilet-umum-di-indonesia-kotor

Puskesmas, Riwayatmu Kini

Ditengah semakin mahalnya biaya pelayanan kesehatan dan menjamurnya rumah sakit swasta sampai dengan yang bertaraf internasional, masih ada alternatif  lain bagi masyarakat yang kurang mampu secara finansial untuk tetap mendapatkan pelayanan kesehatan dengan biaya yang relatif murah.  Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) ternyata masih bertahan ditengah persaingan bisnis rumah sakit besar yang semakin menjamur di Yogyakarta. Letaknya yang dekat dengan masyarakat dan lebih murahnya biaya pelayanan disana menjadikan Puskesmas masih dikunjungi masyarakat untuk berobat.

Tidak jauh berbeda dengan rumah sakit, pelayanan yang diberikan di Puskesmas pada dasarnya sama saja. Hanya saja, waktu pelayanan di Puskesmas tidak 24 jam penuh seperti di rumah sakit. Fasilitas rawat inap pun tidak ada. Jadi, jika memang penyakit pasien membutuhkan perawatan yang lebih intensif, pasien akhirnya tetap akan dirujuk ke rumah sakit besar di sekitarnya.

Puskesmas merupakan salah satu fasilitas umum bagi masyarakat yang dibiayai oleh negara. Tujuan pembuatan Puskesmas  adalah untuk menjangkau masyarakat yang berada di daerah, terutama di daerah yang jauh dari perkotaan agar mereka bisa berobat dan memeriksakan diri ketika ada keluhan mengenai kondisi kesehatan mereka.

“Sama saja dengan di rumah sakit atau klink kesehatan lainnya. Di Puskesmas masyarakat bisa memeriksakan kesehatan di berbagai macam poli, misalnya poli umum, poli gigi, bahkan ada bidan yang siap untuk memeriksa ibu hamil, bayi dan balita” kata Sri, salah satu bidan yang bertugas di Puskesmas Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Sri juga menambahkan, keterbatasan puskesmas adalah masalah waktu pelayanan. Walaupun biaya murah dan menerima peserta askes (asuransi kesehatan), namun jika masyarakat butuh pelayanan di malam hari misalnya, mereka tidak bisa berobat ke Puskesmas. Minimal mereka memeriksakan kesehatannya di bidan-bidan setempat yang membuka praktek sendiri di rumahnya.Peta Jumlah Puskesmas di Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Keterbatasan lain, di daerah-daera terpencil justru Puskesmas ada yang sudah tidak beroperasi lagi atau bahkan masih beroperasi di bangunan yang kecil dengan fasilitas yang seadanya. Sebut saja dua puskesmas pembantu yang ada di daerah Minomartani, Sleman. Kedua puskesmas ini sepi, bahkan di satu puskesmas jarang sekali ada yang berobat disitu.

“Warga pasti nggak akan mempercayakan kesehatannya ke tangan yang salah. Ya mungkin saja karena melihat fasilitasnya yang kurang lengkap, jadi warga memutuskan untuk sekalian berobat di Rumah Sakit Besar saja” Ujar Sekar, salah seorang warga Minomartani.

Sebagai fasilitas umum bagi masyarakat, ternyata Puskesmas masih bertahan walaupun dalam banyak keterbatasan. Mungkin jika pihak terkait tidak membenahi lagi sarana dan prasarana di Puskesmas-Puskesmas daerah terpencil, warga akan semakin sulit untuk berobat karena biaya kesehatan yang semakin lama semakin melambung.

Anmaria R. Pinta D.

(090903738)